Sunday, June 14, 2015

Tersesat, Salahkah?

Aku berpikir tentang hidupku. Dengan mataku, aku melihat, hal-hal berlalu.
Aku tertawa, tanpa malu. Kadang, walau hatiku pilu.
Sudah saatnya, aku mengikuti cahaya. Kegelapan, tidak lagi cocok untukku.
Seperti lagu Mumford and Sons 'Lover of the Light', aku merindukan cahaya.
Aku tahu, tanpa gelap, tidak ada terang. Semuanya, dua sisi mata uang.
Yang belum aku tahu, apa gerangan, yang akan ada di depanku.

Hidupku, bukanlah milikku. Kita semua satu, dalam semesta alam.
Kita semua terkoneksi. dan satu persatu, mulai terkoneksi.
Setelah lama diam dalam gelap, aku menjadi lambat.
Seperti kembali ke masa aku dalam kandungan, ingatanku hilang.
Aku terpukau, seperti jabang bayi yang membuka mata pertama kali.
Sekarang, saatnya aku belajar kembali, serta mengingat memori.

Perlahan, aku mulai bisa berbicara dengan teratur, sebelumnya kabur.
Tulisanku, masih belum terasa mengalir. pikiranku hablur.
perlahan, aku mulai mengatur, dan kembali merasakan alur.
Biarlah orang-orang bilang aku gila, tak jelas.
Selama aku masih bisa melangkah, satu demi satu, tak menyerah.
Akan kususur semua jalan yang ada. Tersesat, tapi tak sampai diam di tempat.

Niki, Gunung Sari - Denpasar, (masih) 14 Juni 2015 - 23:24

No comments:

Post a Comment