Wednesday, April 13, 2016

Tiga Belas Pas - 13.04.2016


Hari ini Tiga Belas.
Aku sudah minum Dua Gelas, Kopi.
Satu Bali Robusta, Satu Toraja Arabika.
Cukup untuk membuat mataku terbuka.

Hari ini, aku ada janji, dua.
Satu di jam tujuh, satu lagi, mungkin jam sembilan.
Tujuh tambah sembilan, enam belas.
Bukan tiga belas, tak apa, hanya angka.

Kamu, apa kabar hari ini, sayang?
Semoga keadaanmu membaik.
Aku sedih jika kamu sakit, sungguh.
Tapi aku senang sekali, mengetahui kamu ada.

Tanpamu, aku hanya aku.
Denganmu, aku tetap aku.
Kita, akan ada nanti.
Aku merasakan itu. kamu tahu?

Tersenyumlah, sayang... kita cuma hidup sejenak.
Aku akan selalu membantu, sempat tak sempat.
Kita cuma dua individu di tengah bumi khatulistiwa ini.
Kuharap, kamu memikirkan aku.

Nikilaut - Helmen coffee,
menghitung hari demi hari sampai nanti

Tuesday, April 12, 2016

Selasa Santai - 12.04.2016


Kembali Selasa.
Hari ini aku bertemu Gabo.
Anjing hitam berkaki 3.
Telinganya besar.

Aku juga bertemu Gloria.
Setelah makan siang di Warung (Gloria)
kebetulan yang menyenangkan.
Bagaimana kabarmu, sayang?

Sebelum aku mulai meracau, coba kita pikir.
Apa saja yang harus kulakukan hari ini.
Mungkin aku bisa berenang, panas sekali.
Atau, cukup berangin-angin saja.

Hari ini, kembali aku senang.
Hidupku berlanjut, dan bertemu dengan orang-orang baik.
Cuma saja, kapan kita akan bersama, sayang?
Segera, semoga. Aku rindu kamu.
Selalu.

Nikilaut, duduk di tepi sawah memikirkan kamu

Monday, April 11, 2016

Senin Senyum - 11 April 2016

Hari ini, aku tersenyum kembali
Aku kembali, bertemu kamu.
Perlu usaha sedikit, memang.

Kamu sakit, cemberut.
Aku cuma bisa, memberi semangat.
Tak banyak, hanya sentuhan dan dorongan.

Kita bicara sana sini.
Aku cuma senang, kita bisa melewati waktu bersama.
Bodoh memang, apa daya, cuma ini yang bisa.

Bali, senang sekali hari ini.
Ketemu kamu, mereka, dan semua.
Duyungku, aku bukan pangeran.
Tapi, untukmu, aku siap menghadapi dewa manapun.

Semoga kamu segera membaik,
dan tersenyum kembali.
Aku selalu disini.

Nikilaut, sampai saat ini masih mencoba untuk baik.

Saturday, April 9, 2016

Sehari Menari - 09.04.2016

Hari ini, pagi.
Aku bangun lelah, sekali.
Kemarin, aku bertemu denganmu, dua, kali.
Kamu mengerling dan tersenyum simpul, saat aku pergi, kemarin.

Aku tak tahu apa isi hatimu, atau kepalamu.
Aku hanya tahu, aku.
Aku bangun hari ini, dan kemudian pergi.
Kesana dan kemari, bersama seorang teman.

Lelah, tapi aku sempatkan, tanya kamu, bagaimana kemarin.
Kamu menjawab, aku senang. Sudah. Itu saja.
Aku rindu sekali, saat yang kulewati bersama, hanya kamu.
Apa daya, kamu di sana, aku, di mana-mana.

Hari ini, sudah mulai larut.
Aku cuma mau, mendengar kabarmu, lagi.
Aku cuma seorang diri, di sini.
Kuharap kamu tahu, aku cuma akan ada, untuk kamu, selalu.

Nikilaut,
si bocah yang sedang mencoba untuk menjadi manusia.

Wednesday, April 6, 2016

Hokus Fokus, Abraka Da Bra ;p - 06.04.16

Siang sudah lewat, sore sekarang. Aku seorang diri.
Di sana ada dia, dan dia, dan juga mereka.
Semua sedang berbicara, sibuk, atau sedang bercanda.

Aku sendiri, saja. tidak sibuk, tapi juga tidak santai.
Hatiku bergemuruh, ada sesuatu di dalam sana.
Kemungkinan, seekor Naga, atau kelinci ;)

Sore ini sejuk. Angin bertiup, semua sedang bergerak.
Aku sedang disini, bergerak di dalam diam.
Semua orang bilang, aku perlu fokus, pada apa?

Aku bukan pesulap, atau dewa, hanya seorang manusia.
Terkadang, orang berpikir aku bisa membuat keajaiban, haha...
Ya, semoga saja keajaiban itu terjadi, dan semua bisa tersenyum, 
kembali.

Nikilaut
sedang berpikir keras untuk menjadi lebih baik.