Friday, June 5, 2015

Musik, bukit, dan Udeng

Saya kembali mendapat kesempatan untuk menikmati pertunjukan musik yang istimewa. Kali ini adalah Risa Sarasvati yang berkolaborasi dengan musisi dari Perancis. Pertunjukan ini gratis, tanpa dipungut biaya, bahkan kita mendapatkan teh/kopi dan cemilan.

Perasaan yang saya dapatkan saat menikmati pertunjukan ini adalah percampuran antara kagum, tenang, euphorik, sampai sedikit merinding. Ini hanya dari indera pendengaran saja. Yang tampak secara visual adalah kesungguhan dan karisma mereka, dan kegembiraan saat memperdengarkan irama kepada kita semua.

Lompat, hup. Saya mengantar seorang teman baru. perjalanan cukup panjang, dari pantai menuju ke perbukitan. Dua tantangan yang ada, sudah cukup larut malam, dan sedikit tersesat. Untungnya kita berdua dalam kondisi yang baik, tidak terlalu lelah, dan baru 'mere-charge' energi dengan mendengarkan musik dan bertemu teman-teman. 

Dua kali bertanya, setelah sebelumnya berpegangan pada teknologi peta digital, akhirnya. Yeay! Kita sampai. Si ibu sudah mengintip dari balik pintu. Tenang bu, anakmu aman sampai di rumah. ;)

Apa itu Udeng? Bukan, bukan salah ketik dari udang, si hewat laut bungkuk yang bikin saya lapar. Udeng itu ikat kepala khas Bali. Bapakku minta dibelikan, mungkin untuk pamer ke teman2nya. Saya tidak tanya kenapa. Sudah sangat larut, jadi saya cari di pusat oleh-oleh yang buka 24 jam. Bertemu dengan seorang perempuan yang punya niat sama, mencari udeng. 

Satu poin yang membuat saya senang. Ia berlibur sendiri. Saya tidak banyak bertanya, mungkin sedikit mengantuk. Cuma bertanya, dari mana, berapa lama, dan akhirnya nama. Endah. Cukup dulu hari ini. Selamat malam.

Niki, Kuta, 5 Juni 2015 - 01:16 

No comments:

Post a Comment