Thursday, June 25, 2015

Batas

Aku senang hari ini. Tidak ada yang spesial sih. Tapi tidak juga biasa.
Buatku sekarang, tidak ada yang biasa. Semuanya istimewa.
Kenapa? Karena kita semua punya kemampuan yang tidak biasa.
Masing-masing dari kita punya kemampuan untuk belajar, menjadi bisa.
Semua punya potensi besar untuk melakukan apa saja.
Yang membedakan? Hasrat, bakat, dan kebiasaan. Oh satu lagi, lingkungan.
Pasti penasaran kan? Anggap saja iya. Kita punya keinginan dan hasrat.
Atau lebih gampangnya, kegemaran. Ada yang gemar membaca, olah raga, atau berbicara.
Itu hal yang biasa kan? ‎Mungkin saja. Mungkin juga tidak. Hmmm...
Apa sih ‎yang membuat kita suka sesuatu? Karena menarik, karena trend, atau ada idola?
Berangkt dari sana, selanjutnya jangan berhenti di situ saja. Coba lakukan terus kesukaanmu.
Lihat juga sekitarmu, adakah orang lain dengan minat yang sama? Apa bedanya dengan kamu?
Kemudian lihatlah ke atas dan ke bawah. Dengan apa yang kamu lakukan, siapa yang memanfaatkannya lebih jauh.
Untuk menjadikannya mata pencaharian, atau kegiatan sehari-hari yang menghasilkan.
Tidak ada? Mungkin kamu melihat dari sisi yang salah. Pasti ada.
Kalau bakat, tentu membantu. Walau tidak mutlak perlu.
Yang paling penting itu latihan. Menjadikannya.sebuah kebiasaan. Itu akan sangat memupuk kemampuan.
Dan akhirnya, saat.kamu sudah melewati itu, kamu akan sadar, bahwa batas, adalah apa yang kamu ciptakan ditambah tekanan lingkungan.

Jadi berhentilah berpikir tentang batas, tetapi cobalah lampaui.
Ini adalah catatan untuk diriku sendiri.

Niki, imam bonjol, 25 juni 2015 - 03:20

No comments:

Post a Comment